Jumat, Desember 04, 2015

2

Surat Kecil dari Bapak

  • Jumat, Desember 04, 2015
  • elmawardy
  • Pagi ini 05 Desember 2015 saya kembali menangis sampai sesenggukan setelah sekian lama tidak menangis seperti ini, terakhir saya menangis seperti ini ketika saya masih duduk di bangku sekolah dasar dan sebabnya selalu karena kebandelanku kemudian dimarahin sama bapak.

    Dan pagi ini saya seolah dibuat kembali di masa itu setelah mimpiku semalam. Bapak kembali hadir di mimpiku semenjak kurang lebih 2 tahun silam ketika saya akan memutuskan untuk resign dari kantor dan melanjutkan keinginan untuk membuka usaha sendiri.

    Mimpi kali ini begitu spesial karena ini pertama kalinya dua Malaikat tak bersayapku hadir dalam satu tempat di mimpiku. Kami bertiga berangkat dengan kendaraan roda empat untuk mengunjungi saudara yg ada di luar kota tetapi dipertengahan jalan justru aku mengajak mereka berhenti dulu di sebuah pantai, kemudian bapak mengajak saya untuk membeli bakso ditempat lain padahal di pantai tersebut ada juga yang jual bakso. Akhirnya bapak dan aku hanya pergi berdua untuk membeli bakso sementara ibu saya minta untuk beristirahat di pantai saja dan menikmati suasananya.


    Kemudian seperti biasanya aku langsung menanyakan perihal arti dari mimpiku semalam pada teman yg sudah seperti saudara sendiri. bliau menjelaskan bahwa "Didepanmu ada bakso, ada usaha yang sekarang sedang kamu kerjain yang Ibu dan Bapak ngerti. Tapi kamu pengen cari bakso yang cuma kamu dan bapak yang ngerti, sedangkan ibu kamu suruh istirahat, menurut kamu padahal ibu juga kepikiran (pengen ikut) kamu. Bakso itu cuma usaha-usaha yang kamu kerjain sekarang tujuan kamu itu buat ke saudara, ke arah sukses, yang bikin bapak sama ibu bahagia. jadi gak ada salahnya kamu ajak ibu cari tukang bakso bareng. Soalnya dari situ ibu ngerti kamu seperti bapak juga ngerti kamu. Dan ntar sampe di sodara itu kamu bakal lebih nyenegin bapak sama ibu, lebih bahagia daripada hanya sekedar dapat kabar kalo kamu sudah sampai di sodaramu."


    Ada pelajaran berharga yang bisa aku simpulkan dari mimpi semalam, bahwa peran kedua oragn tua itu begitu besar dalam perjalanan hidup seorang anak, maka sekecil apapun baik itu kabar bahagia maupun duka (naudzubillah) sampaikan dan ceritakanlah kepada beliau. Hal ini sangat berbeda sekali dengan prinsipku selama ini bahwa aku akan pulang hanya dengan membawa kabar gembira saja tanpa mereka tau bagaimana proses sebelum kabar gembira itu sampai ditelinga beliau.

    Bersyukur sekali walaupun bapak sudah berbeda alam denganku semenjak 13 tahun yang lalu tapi beliau masih memperhatikanku disetiap langkan dan keputusan dalam hidupku.

    Dan semoga ini menjadi titik balik di hidupku untuk lebih bisa terbuka dengan orang tua dan keluarga, Saat ini juga aku memutuskan untuk kembali menulis kisah hidup dan keseharianku di blog lagi setelah sekian lama vakum.

    Terima kasih Bapak, Terima kasih ibu, Terima kasih Allah. Terimakasih Rosulullah. I always love you so much
    Read more...